Home Daerah

Bojonegoro Innovative Award 2025, Merawat Ekosistem Inovasi di Tengah Laju Digitalisasi

by Media Rajawali - 23 Oktober 2025, 23:29 WIB

  • Oleh : Budi Hartono 

Bojonegoro, Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali menggelar ajang tahunan Bojonegoro Innovative Award (BIA) 2025 di Ruang Angling Dharma, Gedung Pemkab Bojonegoro, Kamis (23/10/2025). Acara ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat ekosistem inovasi daerah, menumbuhkan budaya kreatif di kalangan aparatur, desa, hingga masyarakat, serta menegaskan komitmen Bojonegoro untuk beradaptasi di tengah percepatan transformasi digital.

Tahun ini, BIA diikuti oleh 61 perangkat daerah, 19 puskesmas, dan 21 inovator masyarakat, menghasilkan 116 inovasi, terdiri dari 91 inovasi perangkat daerah, 4 inovasi desa, dan 21 inovasi masyarakat. Meski jumlah tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten menilai bahwa semangat berinovasi tetap terpelihara dengan baik, bahkan menunjukkan arah yang semakin berkualitas.

Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan pentingnya inovasi sebagai kunci menghadapi dinamika masyarakat dan perkembangan teknologi.

  • “Inovasi sangat penting untuk menjawab tantangan zaman. Teknologi berkembang pesat, dan kebutuhan masyarakat terus meningkat. Kita sebagai birokrat harus siap melayani dengan lebih cepat, mudah, dan modern,” ujarnya.

Bupati juga menggarisbawahi pentingnya memperbesar ruang penghargaan bagi inovator dari kalangan muda serta memperkuat aspek perlindungan hak kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP). Menurutnya, percepatan digitalisasi menjadi kunci agar karya inovatif Bojonegoro dapat bersaing di tingkat nasional bahkan global.

Hadir sebagai narasumber nasional, Arzad Sectio, Analis Kebijakan Ahli Muda pada Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Teknologi Informasi, dan Inovasi Kemendagri, turut memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan ajang tersebut. Ia menyoroti bahwa inovasi tidak boleh berhenti pada lomba, melainkan harus menjadi budaya kerja yang berkelanjutan.

Baca juga:

  • “Inovasi daerah bukan hanya soal jumlah, tetapi kualitas dan dampaknya bagi masyarakat. Pemerintah daerah perlu menjaga konsistensi agar budaya berinovasi tidak berhenti pada kompetisi, melainkan menjadi kebiasaan dalam tata kelola pemerintahan sehari-hari,” tutur Arzad.

Ia mengungkapkan bahwa indeks inovasi daerah Bojonegoro tahun 2025 mencapai 60,77, meningkat dari tahun sebelumnya, dan kini menunggu verifikasi resmi dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Peningkatan ini mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam pemerataan inovasi lintas sektor, penguatan kelembagaan, integrasi data menuju super platform pelayanan publik, serta perlindungan hak cipta inovator lokal.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Gunawan, menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh pihak yang telah berperan aktif menumbuhkan iklim inovatif di Bojonegoro.

  • “Terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak dalam peningkatan pelayanan publik dan penerapan inovasi. Semoga semangat berinovasi ini terus tumbuh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten menegaskan bahwa keberhasilan ajang ini bukan hanya diukur dari jumlah peserta, melainkan dari dampak nyata inovasi dalam meningkatkan efisiensi layanan publik dan kesejahteraan masyarakat. BIA 2025 menjadi simbol keberlanjutan Bojonegoro dalam membangun ekonomi berbasis kreativitas dan teknologi, serta menyiapkan fondasi pemerintahan yang lebih adaptif.

Para Peraih Bojonegoro Innovative Award 2025

  • Kategori Inovasi OPD
  • 1. Juara 1: Dinas Kesehatan – SIGAP PLUS PSC 119
  • 2. Juara 2: Badan Pendapatan Daerah – Wizztara
  • 3. Juara 3: Dinas Perhubungan – Apel Gratis (Angkutan Pelajar Gratis)
    Harapan:
  • Puskesmas Temayang – PELTU TATANG
  • Dinas Pendidikan – Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi
  • Dinas Kominfo – Sapa Bupati (Sistem Aspirasi dan Pelayanan Publik WhatsApp)

  • Kategori Inovasi Pemerintah Desa
  • 1. Juara 1: Desa Trucuk – DEWA KEBAKARAN (Desa Waspada Kebakaran)
  • 2. Juara 2: Desa Pesen – Environmental Social Governance (ESG) Village
  • 3. Juara 3: Desa Tambakmerak – Cetus (Cegah Putus Sekolah)
  • Kategori Inovasi Masyarakat
  • 1. Juara 1: MAPAK (Emak-emak Berdampak) – Arisan Sampah untuk Kehidupan Sehat Sejahtera
  • 2. Juara 2: WebGIS SI-TAWAF (Sistem Informasi Tanah Wakaf) – Teuku Mirza Mauluddin
  • 3. Juara 3: Jonegoro Mobile App – Haris Setiyono
    Harapan:
  • Eduwisata Lepida Pukis (Ledre Pisang Padangan dan Pupuk Kulit Pisang) – Varicha Ulva
  • DESCAS 5.0 – Wadjah Inovasi Indonesia
  • GEN-V BOSS (Generasi Sehat Lewat Voucher Digital Bojonegoro Stop Stunting) – Andria Permatasari

Ajang Bojonegoro Innovative Award 2025 menegaskan bahwa semangat kreativitas masyarakat dan pemerintah Bojonegoro masih tumbuh subur. Melalui inovasi, Bojonegoro menapaki jalan baru menuju tata kelola pemerintahan yang lebih efisien, inklusif, dan berbasis teknologi.

Dengan hilirisasi yang tepat, inovasi bukan lagi sekadar ide, melainkan motor penggerak kesejahteraan masyarakat, menjadikan Bojonegoro sebagai salah satu daerah dengan ekosistem inovatif paling progresif di Indonesia.

Share :