Home Nasional

Blora Teguhkan Komitmen Damai, Deklarasi Tolak Kekerasan dan Doa Lintas Agama

by Media Rajawali - 02 September 2025, 12:15 WIB

  •  Oleh ; Budi Hartono 

Blora – Suasana hangat penuh kebersamaan mewarnai Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pada Senin (1/9/2025), ketika pemerintah daerah, tokoh agama, organisasi masyarakat, aktivis, hingga perguruan silat bersatu dalam sebuah deklarasi damai. Deklarasi ini menegaskan penolakan terhadap segala bentuk aksi kekerasan dalam penyampaian pendapat di muka umum, sekaligus mengukuhkan tekad bersama menjaga Blora tetap aman, tenteram, dan kondusif.

Deklarasi ditandatangani langsung oleh Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, M.Si, didampingi Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Lima butir kesepakatan menjadi pijakan utama: menolak aksi unjuk rasa anarkis, mendorong penyampaian pendapat secara damai tanpa merusak fasilitas umum, menjunjung tinggi nilai demokrasi dan hukum, menolak berita bohong serta ujaran kebencian, serta berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Deklarasi ini adalah komitmen bersama seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kedamaian Blora. Alhamdulillah hingga kini situasi tetap aman dan terkendali berkat kekompakan semua pihak,” ujar Bupati Arief Rohman. Ia menegaskan, rapat koordinasi yang digelar sekaligus dirangkai dengan doa lintas agama juga diikuti Forkopimcam melalui zoom meeting, agar pesan damai bisa diteruskan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

Dalam kesempatan itu, Bupati mengingatkan soal keterlibatan pelajar dalam aksi-aksi anarkis di daerah lain. Menurutnya, pencegahan dini penting dilakukan dengan menggandeng sekolah, orang tua, serta aparat di tingkat kecamatan. “Kita harus membentengi generasi muda agar tidak terprovokasi. Peran orang tua, guru, dan masyarakat sangat krusial,” tambahnya.

Nada senada disampaikan Wakil Bupati, Hj. Sri Setyorini, yang meminta kewaspadaan ekstra di empat kecamatan, Jati, Randublatung, Ngawen, dan Blora, agar intensif menjalin komunikasi dengan sekolah-sekolah, babinsa, serta bhabinkamtibmas.

Baca juga:

Dukungan penuh juga datang dari jajaran aparat keamanan. Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menegaskan bahwa menjaga ketertiban adalah tanggung jawab bersama. Ia mengajak masyarakat menjadi agen kamtibmas dengan menyebarkan konten positif di media sosial. “Situasi Blora kondusif. Masyarakat tidak perlu cemas dalam beraktivitas, karena Polres dan Kodim terus melakukan langkah pengamanan,” ujarnya.

Sementara itu, Dandim 0721 Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, mengingatkan pentingnya sinergi lahiriah dan batiniah. Selain upaya pengamanan di lapangan, katanya, doa dan ibadah dari setiap umat beragama menjadi benteng spiritual menjaga kedamaian Blora.

Dari unsur masyarakat sipil, suara serupa datang dari Exi Wijaya, perwakilan Front Blora Selatan. Ia menilai bahwa langkah Forkopimda menjadi jawaban tepat menghadapi potensi kerusuhan seperti di daerah lain. “Rakyat menjaga rakyat, warga menjaga warga. Mari kita aktifkan kembali poskamling sebagai wujud gotong royong menciptakan keamanan bersama,” tegasnya.

Rangkaian acara ditutup dengan doa lintas agama yang dipanjatkan secara bergantian oleh para tokoh dari enam agama: Kristen oleh Pendeta Yulius Sukarno, Katolik oleh YF Hendro Cahyono, Hindu oleh Nyoman Arta, Budha oleh Ngatmo, Konghucu oleh Ibu Liantini, dan Islam oleh H. Mustaqim. Ribuan peserta, baik yang hadir langsung maupun mengikuti secara daring dari seluruh kecamatan, khusyuk memanjatkan doa demi keselamatan dan kedamaian Blora.

Harmoni yang tercermin dalam deklarasi damai dan doa bersama ini menjadi simbol bahwa Blora tidak hanya ingin menjaga stabilitas wilayah, tetapi juga meneguhkan persaudaraan lintas elemen masyarakat sebagai fondasi utama pembangunan ke depan.

Share :