Home Daerah

BBM Pertalite Diduga Tercampur Air, Puluhan Kendaraan Warga Bojonegoro Alami Kerusakan, Polisi dan Pemkab Lakukan Penelusuran

by Media Rajawali - 28 Oktober 2025, 13:30 WIB

  • Sumber : Humas Polres Bojonegoro || Oleh : Budi Hartono 

BOJONEGORO — Sejumlah warga Bojonegoro, Jawa Timur, melaporkan kendaraan bermotor mereka tiba-tiba mogok setelah melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Setelah diperiksa, para mekanik menemukan indikasi bahan bakar dalam tangki bercampur air, menimbulkan dugaan adanya kontaminasi pada pasokan BBM.

Menindaklanjuti laporan masyarakat, Polres Bojonegoro bersama Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) serta UPT Metrologi Legal melakukan pengecekan lapangan di sejumlah titik pada Senin (27/10/2025). Tim gabungan tersebut dipimpin Kanit Pidsus Satreskrim Polres Bojonegoro, IPDA A. Zaenan Na’im, dengan didampingi Kepala Disdagkop UM Bojonegoro, Retno Wulandari.

Pengecekan dilakukan di empat lokasi utama, yakni Bengkel Honda AHAS di Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, serta tiga SPBU Pertamina yang berlokasi di Balen, Prayungan Sumberejo, dan Sawunggaling Bojonegoro. Langkah ini bertujuan memastikan penyebab pasti kerusakan kendaraan serta menelusuri kemungkinan adanya BBM yang tercampur air atau bahan kimia lain yang tidak semestinya.

Dari hasil pemeriksaan di Bengkel AHAS Plesungan, petugas menemukan 26 kendaraan konsumen mengalami gangguan mesin pada Minggu (26/10) dan 11 kendaraan tambahan pada Senin (27/10). Gejalanya seragam: mesin tidak bertenaga, pembakaran tidak sempurna, hingga busi harus diganti.

Menurut keterangan mekanik dan para konsumen, seluruh masalah muncul usai pengisian Pertalite di beberapa SPBU berbeda. Untuk memastikan sumber kontaminasi, tim gabungan mengambil sampel bahan bakar dari empat kendaraan yang terdampak untuk diuji di laboratorium.

Di SPBU Pertamina 54.621.11 Balen, pengelola melaporkan adanya bau menyengat yang tidak lazim pada pasokan Pertalite yang diterima dari Depo Pertamina Tuban dalam periode 21–24 Oktober 2025. Meski demikian, hasil pengujian teknis seperti densitas dan suhu menunjukkan nilai yang masih dalam batas normal. Pasokan BBM yang terindikasi bermasalah tersebut kemudian dikembalikan ke depo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga:

Kondisi serupa ditemukan di SPBU 54.621.02 Prayungan dan SPBU 54.621.06 Sawunggaling, di mana petugas juga mencatat bau bahan bakar yang menyengat pada rentang waktu 20–25 Oktober 2025. Tidak ada perubahan warna atau viskositas yang mencolok, namun pasokan yang mencurigakan turut dikembalikan ke Depo Tuban. Sejak Minggu (26/10), laporan dari kedua SPBU menunjukkan bahwa kualitas BBM telah kembali normal.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan pelayanan publik, Pertamina mendirikan Posko Pelayanan dan Pengaduan di dua lokasi, yakni SPBU Sawunggaling dan SPBU Jetak, untuk menampung keluhan masyarakat serta memberikan solusi atas kendaraan yang terdampak.

Dalam hasil pengecekan bersama, tim gabungan memastikan tidak ditemukan indikasi pengoplosan BBM oleh pihak SPBU. Namun, investigasi tetap berlanjut guna memastikan sumber pasti dari dugaan kontaminasi tersebut.

IPDA A. Zaenan Na’im, Kanit Pidsus Satreskrim Polres Bojonegoro, menegaskan pihaknya masih mengumpulkan data, bukti, dan hasil uji sampel untuk memastikan penyebab utama masalah.

  • “Kami telah mengambil sejumlah sampel dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Pertamina, guna menjamin keamanan distribusi BBM di wilayah Bojonegoro,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdagkop UM Bojonegoro Retno Wulandari mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi isu liar.

  • “Kami bersama kepolisian dan Pertamina terus memantau perkembangan di lapangan. Masyarakat diimbau segera melapor ke posko resmi apabila menemukan kendala serupa. Kami pastikan pasokan BBM tetap aman dan layak digunakan,” tegasnya.

Kasus ini menjadi ujian penting bagi keandalan rantai distribusi BBM di tingkat daerah, serta integritas lembaga pengawasan dalam merespons cepat keluhan masyarakat. Hingga saat ini, hasil uji laboratorium terhadap sampel BBM masih menunggu konfirmasi resmi dari pihak Pertamina dan Polres Bojonegoro.

Dengan langkah investigatif yang melibatkan berbagai unsur, pemerintah daerah berupaya memastikan agar keamanan dan kualitas energi masyarakat Bojonegoro tetap terjamin, sekaligus mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang.

Share :