Bojonegoro, Mediarajawali.id – Pada Selasa sore, 10 Desember 2024, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bojonegoro dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir yang merendam Jalan Patimura Sumbang. Genangan air, dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa, melumpuhkan jalan utama yang sudah lama menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras turun.
Sekitar pukul 18.27 WIB, genangan mulai surut, namun hujan gerimis yang terus menerus turun hingga malam semakin memperburuk situasi. Masyarakat setempat kini menghadapi dilema: meskipun air mulai surut, ancaman banjir susulan tetap menghantui mereka, mengingat kondisi drainase yang kian memprihatinkan.
Penyebab banjir yang hampir selalu terjadi di Jalan Patimura Sumbang tak lain adalah saluran drainase yang buruk. Terhambatnya aliran air akibat sampah yang menumpuk dan sistem drainase yang tak mampu menampung curah hujan yang tinggi menjadi masalah yang terus berulang. Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi ini telah menyebabkan gangguan yang serius terhadap mobilitas warga, merusak kenyamanan, dan menimbulkan potensi risiko kesehatan.
Baca juga:
Banjir kali ini bukan hanya sekadar gangguan rutin. Ia adalah cerminan nyata dari ketidakmampuan sistem infrastruktur untuk mengatasi kebutuhan dasar masyarakat. Seorang warga setempat, Nur Hidayat (45), dengan tegas menyatakan, “Ini bukan pertama kalinya. Jalan ini selalu tergenang setiap kali hujan lebat. Kami sudah lelah menunggu solusi yang tak kunjung datang.”
Tanggapan pemerintah setempat atas masalah drainase ini telah lama dinanti, namun hasilnya masih jauh dari harapan. Tanpa langkah konkret dari pihak berwenang, Jalan Patimura Sumbang akan terus menjadi saksi bisu ketidakmampuan pemerintah dalam menangani masalah mendasar yang seharusnya telah lama teratasi.
Ke depan, warga mengharapkan tindakan yang tegas dan segera dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, untuk melakukan normalisasi drainase. Tanpa perbaikan yang mendalam dan menyeluruh, kejadian serupa akan terus mengulang, membebani masyarakat, dan semakin memperburuk kualitas hidup mereka.
Redaksi