BOJONEGORO – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 07/Kepohbaru Kodim 0813 Bojonegoro, Sertu Imam Safi’i, turun langsung membantu petani di Desa Cengkir, Kecamatan Kepohbaru, Kamis (2/1/2025). Bersama kelompok tani setempat, ia memimpin gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) menggunakan agens hayati jenis Trichoderma, yang disuplai oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan penyemprotan yang difokuskan pada lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Karya Makmur III ini mencakup hamparan sawah seluas 50 hektar. Sertu Imam Safi’i menjelaskan bahwa penggunaan agens hayati ini merupakan langkah strategis untuk mendukung program swasembada pangan dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.
“Kami mengimbau para petani agar rutin menyemprotkan Trichoderma setiap minggu untuk mengatasi OPT seperti Blast Daun (Pyricularia o.), sehingga pertumbuhan padi tidak terganggu dan menghasilkan panen berkualitas,” tutur Sertu Imam.
Pendampingan ini juga melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Kecamatan Kepohbaru. Koordinator Penyuluh, Yulistiana, SP., menambahkan bahwa serangan OPT disebabkan oleh kondisi cuaca yang lembab akibat hujan berkepanjangan, yang memicu tumbuhnya jamur dan bakteri pada tanaman padi.
Baca juga:
“OPT seperti Blast Daun dapat menyebabkan penurunan produktivitas secara signifikan jika tidak segera dikendalikan. Oleh karena itu, penyemprotan Trichoderma menjadi solusi efektif yang tetap menjaga keseimbangan lingkungan,” ujar Yulistiana.
Ia juga mengapresiasi sinergi yang terjalin antara Babinsa dan petani setempat. “Dukungan dari Babinsa Koramil 0813-07/Kepohbaru memberikan dampak positif yang signifikan bagi Poktan Karya Makmur III. Sinergi seperti ini harus terus diperkuat untuk memastikan keberhasilan program ketahanan pangan,” tambahnya.
Ketua Poktan Karya Makmur III, H. Sahli, turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari Babinsa dan tim PPL. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan hasil panen dan memperkuat ketahanan pangan lokal.
“Kami berharap, upaya bersama ini akan membawa hasil maksimal dalam mendukung program swasembada pangan. Sinergi antara Babinsa, petani, dan PPL ini sangat penting bagi keberhasilan sektor pertanian di Desa Cengkir,” ujar H. Sahli.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif dalam mendukung keberlanjutan program strategis pemerintah, khususnya di sektor pertanian.