Home Daerah

Anna Mu’awanah: Membangun Sinergi NU dan PKB di Bojonegoro, Menuju Kebangkitan Nahdliyin

by Media Rajawali - 09 November 2024, 14:02 WIB

Oleh: Amrozi, S.H.

BOJONEGORO, JAWA TIMUR 'Sejak awal berdirinya, hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selalu penuh dinamika. Meski kerap diwarnai konflik, kedua organisasi ini terus berjuang demi kepentingan warga Nahdliyin. Di tengah tantangan tersebut, Anna Mu’awanah muncul sebagai sosok yang mampu menyatukan NU dan PKB di Bojonegoro, mengembalikan kepercayaan masyarakat dan membawa kebangkitan baru bagi warga Nahdliyin.

Ketua Umum PBNU periode 1999-2010, K.H. Hasyim Muzadi, pernah menyebutkan bahwa warga NU sering menghadapi tantangan politik. Pada era awal PKB, dukungan NU untuk partai ini justru disertai dengan berbagai konflik internal, termasuk saat PBNU tidak mendukung pencalonan Gus Dur sebagai presiden pada Pemilu 2004. Ketegangan ini bahkan berujung pada pecahnya PKB dan terbentuknya PKNU pada tahun 2007.

Namun, hubungan mesra NU dan PKB kembali terjalin pada era kepemimpinan K.H. Said Aqiel Siradj, yang memimpin PBNU dari 2010 hingga 2021. Di masa ini, kolaborasi NU dan PKB menghasilkan pencapaian besar seperti Hari Santri Nasional. Keakraban ini sedikit goyah di bawah kepemimpinan K.H. Yahya Cholil Staquf, yang kini diberitakan berupaya mengambil kembali PKB dari Muhaimin Iskandar.

Kiprah Anna Mu’awanah di Bojonegoro: Dari DPR RI hingga Bupati

Anna Mu’awanah, tokoh NU di Bojonegoro, mulai berkiprah sebagai anggota DPR RI dari PKB sejak 2004. Pada Pemilu 2014, meskipun menghadapi tantangan internal, ia tetap berhasil mempertahankan kursinya di DPR RI dan membantu PKB meningkatkan kursi DPRD Bojonegoro dari 5 menjadi 6 kursi.

Baca juga:

Puncak pencapaian Anna terjadi pada Pilkada 2018, ketika ia terpilih sebagai Bupati Bojonegoro. Keberhasilannya tak lepas dari dukungan kuat warga Nahdliyin, yang menghargai perjuangannya membangun sinergi antara NU dan PKB. Di bawah kepemimpinannya, jumlah kursi PKB di DPRD Bojonegoro melonjak dari 6 menjadi 10 kursi pada Pemilu 2019.

Konsistensi dan Inovasi: Kunci Keberhasilan Anna

Sebagai pemimpin yang berorientasi pada kemaslahatan umat, Anna Mu’awanah memanfaatkan prinsip Tasharraful imam 'alar ra'iyyah manuthun bil maslahah dalam kebijakannya. Ia memberikan perhatian khusus pada infrastruktur keagamaan seperti gedung MWCNU, pondok pesantren, madrasah, dan guru TPQ. Tak hanya itu, programnya merambah hingga ke level desa, menyentuh berbagai lapisan masyarakat NU.

Selain memperkuat basis NU, Anna juga merevolusi infrastruktur jalan di Bojonegoro. Kebijakan ini mendorong pertumbuhan ekonomi, mempercepat arus barang dan jasa, dan membuka peluang ekonomi baru bagi warga Bojonegoro. Dampak positif kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh warga Nahdliyin, tetapi juga seluruh masyarakat Bojonegoro.

Meneruskan Perjuangan NU dan PKB

Pemilu 2024 menjadi tonggak penting bagi Anna Mu’awanah dan PKB di Bojonegoro. Keberhasilan mempertahankan 13 kursi DPRD seperti pada masa awal berdirinya PKB membuktikan dukungan besar warga Nahdliyin terhadap sosok Anna Mu’awanah. Sebagai kader PKB yang kini menjadi anggota DPR RI, Anna berkomitmen untuk terus membawa aspirasi NU dan PKB demi kemajuan Bojonegoro.

Dengan sinergi NU dan PKB yang semakin kuat, Anna Mu’awanah telah berhasil membuktikan bahwa politik yang didasarkan pada kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat dapat menjadi fondasi kebangkitan warga Nahdliyin.

Penulis : Budi Hartono

Share :